Pertentangan Sosial
dan Integrasi
Mayarakat
A. Pengertian Pertentangan Sosial
Pertentangan
sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor-faktor
sosial, contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat
dari adanya perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan
masyarakat. Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lain :
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lain :
- Rasa iri antara satu sama lain
- Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain
- Adanya adu domba diantara masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintahan.
Contoh pertentangan
sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini biasanya
terjadi di kalangan akademik baik pelajar maupun mahasiswa, namun terkadang
bisa terjadi juga diantara suatu kelompok masyarakat tertentu. Tawuran ini
terjadi akibat adanya tindakan saling ejek atau menjelek-jelekan antara satu
sama lain. Namun ada juga yang terjadi akibat masalah pribadi seseorang.
Biasanya seseorang yang tersinggung atas perkataan atau perbuatan orang lain
meminta bantuan teman-temannya untuk membalas tindakan yang diterimanya dengan
cara kekerasan salah satunya tawuran.
Tawuran sendiri adalah tindakan yang sangat merugikan bagi orang lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk orang lain yang tidak bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu dengan keributan dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri. Mereka merasa takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum yang ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri.
SUMBER : http://sandisarap.blogspot.com/2014/11/ii-pertentangan-sosial-dan-integrasi.htmlTawuran sendiri adalah tindakan yang sangat merugikan bagi orang lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk orang lain yang tidak bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu dengan keributan dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri. Mereka merasa takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum yang ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri.
B. Integrasi Masyarakat
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi
suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
ð
Pengendalian
terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
ð
Membuat
suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan yang disebut integrasi
sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain
itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di
perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan,
baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
ð
Suatu
masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di
antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan
yang bersifat fundamental (mendasar)
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation).
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation).
ð
Setiap
konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya
akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities)
dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa
masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan
di antara berbagai kelompok.Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
A. Faktor Internal :
kesadaran diri sebagai makhluk sosial
tuntutan kebutuhan
jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
tuntutan perkembangan zaman
persamaan kebudaya
dan adanya kosensus nilai tantangan dari luar
SUMBER : http://sandisarap.blogspot.com/2014/11/ii-pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar