TUGAS 4
ILMU BUDAYA DASAR
“Filsafat
Aristoteles”
Gerry Sentika Riyanto
14114492
1KA08
Sistem
Informasi
Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika
Mei
2015
Aristoteles meninggalkan akademi Plato tak lama setelah sang guru meninggal dunia. Ia kembali ke kampung halamannya di Macedonia pada tahun 324 SM. Aristoteles mengabdi pada keluarga kerajaan untuk menjadi pendidik bagi putra raja yang pada waktu itu berumur 13 tahun. Putra raja tersebut dikenal dengan nama Alexander yang Agung, seorang yang di kemudian hari merupakan salah satu penganut ajaran Aristoteles dan mendapat pengaruh besar dari filusuf tersebut. Tugas Aristoteles sebagai pendidik berakhir setelah Alexander yang Agung naik tahta sebagai raja menggantikan ayahnya.
Kemudian, Aristoteles kembali ke Athena dan mendirikan sekolah yang dinamakan Lyceum. Di sekolah inilah kiprahnya dalam dunia filsafat semakin menonjol dan dikenal orang banyak. Pada saat memimpin Lyceum, Aristoteles memberikan banyak sumbangan dalam beberapa disiplin ilmu seperti pada bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran dan ilmu alam. Meskipun tugasnya mendidik Alexander telah usai, namun keuntungannya tidak berhenti begitu saja. Alexander membantu mantan gurunya tersebut dengan membiayai eksperimen-eksperimen yang dilakukan Aristoteles. Hal tersebut sangat membantu Aristoteles dalam mengembangkan ilmunya. Sayangnya setelah Alexander meninggal, Aristoteles tidak hanya terhambat dalam hal suntikan dana, tetapi juga mendapat tentangan dari anti-Macedonia mengenai teori-teorinya. Aristoteles kemudian diasingkan hingga akhir hayatnya. Ia meninggal di tempat pengasingan pada tahun 322 SM saat berumur 62 tahun.
PEMIKIRAN TOKOH
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ilmu budaya dasar ini dengan
tepat waktu.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan karya tulis
dengan judul ’Filsafat
Aristoteles’. Dan saya membuat tugas ini karena ingin mempelajari
mata kuliah ilmu budaya dasar. Saya menyadari bahwa baik isi maupun penyusunan
makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu segala saran, tegur sapa, dan
kritik membangun sangat saya harapkan.
Demikianlah, semoga makalah yang saya buat ini
dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak yang telah membacanya.
Depok, 1 Mei
2015
BIOGRAFI TOKOH
Aristoteles (384-322
SM)
Aristoteles dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan, dan beliau merupakan salah satu filusuf yang
terkenal pada masa Yunani kuno. Aristoteles lahir di Stagira, Macedonia, 384
SM. Aristoteles lahir dari keluarga berpendidikan, ayahnya merupakan ahli
fisika dan tabib kerajaan. Pada usia 17 tahun, ia menimba ilmu pada Plato,
filusuf yang terkenal pada masa itu. Plato memiliki sebuah akademi yang
dinamakan akademi Plato, di tempat itu Aristoteles menetap selama dua puluh
tahun. Selain menimba ilmu dari sang senior, Aristoteles juga diangkat menjadi
guru di akademi Plato. Ilmu yang dipelajari oleh Aristoteles berkembang dalam
hal spekulasi filosofis. Aristoteles berhasil mengadopsi ilmu Plato dan
beberapa dari ilmu tersebut bertentangan dengan pendapat Aristoteles sendiri.Aristoteles meninggalkan akademi Plato tak lama setelah sang guru meninggal dunia. Ia kembali ke kampung halamannya di Macedonia pada tahun 324 SM. Aristoteles mengabdi pada keluarga kerajaan untuk menjadi pendidik bagi putra raja yang pada waktu itu berumur 13 tahun. Putra raja tersebut dikenal dengan nama Alexander yang Agung, seorang yang di kemudian hari merupakan salah satu penganut ajaran Aristoteles dan mendapat pengaruh besar dari filusuf tersebut. Tugas Aristoteles sebagai pendidik berakhir setelah Alexander yang Agung naik tahta sebagai raja menggantikan ayahnya.
Kemudian, Aristoteles kembali ke Athena dan mendirikan sekolah yang dinamakan Lyceum. Di sekolah inilah kiprahnya dalam dunia filsafat semakin menonjol dan dikenal orang banyak. Pada saat memimpin Lyceum, Aristoteles memberikan banyak sumbangan dalam beberapa disiplin ilmu seperti pada bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran dan ilmu alam. Meskipun tugasnya mendidik Alexander telah usai, namun keuntungannya tidak berhenti begitu saja. Alexander membantu mantan gurunya tersebut dengan membiayai eksperimen-eksperimen yang dilakukan Aristoteles. Hal tersebut sangat membantu Aristoteles dalam mengembangkan ilmunya. Sayangnya setelah Alexander meninggal, Aristoteles tidak hanya terhambat dalam hal suntikan dana, tetapi juga mendapat tentangan dari anti-Macedonia mengenai teori-teorinya. Aristoteles kemudian diasingkan hingga akhir hayatnya. Ia meninggal di tempat pengasingan pada tahun 322 SM saat berumur 62 tahun.
PEMIKIRAN TOKOH
Aristoteles
telah melahirkan banyak teori selama 62 tahun hidupnya, bahkan beberapa teori
atau pemikirannya masih diaplikasikan hingga saat ini. Tercatat kurang lebih
seratus tujuh puluh buku hasil tulisan Aristoteles, dimana dalam buku-buku
tersebut terkandung teori-teori buah pemikiran Aristoteles dalam berbagai
disiplin ilmu. Berikut beberapa pemikiran dari Aristoteles:
1.
Ilmu alam
Dalam ilmu
alam, Aristoteles memberikan sumbangan beberapa teori. Berikut beberapa
kontribusi Aristoteles dalam ilmu alam:
- Aristoteles adalah orang yang pertama kali membuktikan bahwa bumi itu bulat. Ia membuktikan hal tersebut dengan cara melihat gerhana.
- Aristoteles menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba
- Aristoteles menyampaikan teori yang bertentangan dengan Plato. Ia menyampaikan bahwa semua benda bergerak menuju satu tujuan dan benda itu harus ada penggeraknya,yaitu Theos (Tuhan). Teori yang disampaikan oleh Aristoteles ini mengandung unsur teleologis atau ketuhanan.
2.
Filsafat
Sebagai
bapak ilmu pengetahuan sekaligus filusuf yang ternama pada masa itu,
Aristoteles banyak sekali mengemukakan teori-teori mengenai filsafat. Menurut
Aristoteles filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya
ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Berikut
adalah teori-teori yang disampaikan oleh Aristoteles mengenai filsafat:
- Aristoteles mengklasifikasikan filsafat menjadi beberapa bagian yaitu:
- Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.
- Filosofia teoritika
- Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
- Filosofia poetika/aktiva (pencipta)
- Aristoteles juga menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir.
Contoh
silogisme:
–
Semua binatang mamalia pasti menyusui (premis mayor)
–
Kucing adalah binatang mamalia (premis minor)
–
Kucing pasti menyusui (kesimpulan)
Silogisme
sering kita temui dalam pelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA. Hal
in i menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Aristoteles hingga saat ini
masih diaplikasikan oleh umat manusia.
- Selain teori silogisme, Aristoteles juga mengemukakan mengenai teori Hilemorfisisme ( berdasarkan kata yunani Hyle dan morphe). Teori ini menyatakan bahwa bila manusia mati dapat disimpulkan maka jiwanya pun mati. Aristoteles pula yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial , dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia saling membutuhkan satu sama lain. Pernyataan ini terus diterapkan oleh manusia hingga saat ini. Teori ini membuat manusia menyadari bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama merupakan suatu kewajiban mengingat mereka akan saling membutuhkan.
- Aristoteles mencetuskan kalimat-kalimat yang menakjubkan, diantaranya “Kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan,” dan kalimat “Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya.” Hal ini tentu saja menjadi luar biasa karena pada waktu itu, pada abad Aristoteles hidup, belum terdapat sekolah seperti pada saat sekarang ini. Begitu hebatnya pemikiran Aristoteles sehingga apa yang belum ada pada masanya ternyata dapat Ia cetuskan hingga dapat dibuktikan pada masa sekarang.
3.
Ilmu politik
Dalam ilmu
politik, Aristoteles menyampaikan teorinya bahwa sistem pemerintahan yang ideal
merupakan gabungan dari sistem pemerintahan demokrasi dan monarki
4.
Bahasa
Dalam bidang
bahasa Aristoteles menemukan Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini
seperti. Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian
kata hasil pemikirannya.
Selain itu,
terdapat istilah-istilah ciptaan Aristoteles yang masih digunakan hingga saat
ini, diantaranya “Informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu,
substansi, materi, esensi, dll”
5.
Seni
Aristoteles menuangkan pemikirannya mengenai seni
dengan menulis sebuah buku berjudul Poetika. Ia mengemukakan bahwa
pengetahuan dibangun dari pengamatan dan penglihatan. Dalam wikipedia
disebutkan bahwa menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran
yakni ukuran material. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah
perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis
disertai dengan estetika. Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan
yang dicurahkan ke luar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif.
Dorongan normatif yang dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud
khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam
kenyataan
Kutipan
kalimat-kalimat
yang menakjubkan dari aristoteles, diantaranya “Kemiskinan adalah bapaknya
revolusi dan kejahatan,” dan kalimat “Barangsiapa yang sudah merenungi
dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium
tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya.
PENUTUP
Aristoteles
adalah bapak ilmu pengetahuan yang hidup pada tahun 384 SM dan merupakan
filusuf terkemuka pada eranya. Ia telah memberikan berbagai sumbangan ilmu
hingga dapat diterapkan pada masa ini. Ilmu yang dilahirkannya bukan hanya ilmu
filsafat melainkan juga ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu alam, bahasa, politik
dan juga seni.
Teori-teori
yang dicetuskannya menjadi referensi bagi generasi-generasi penerusnya dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Hasil pemikirannya merupakan buah yang luar
biasa bermanfaat dalam ilmu pengetahuan.
Daftar
pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar